“Hidup Biar Terhormat, Mati Biar Mulia, Jangan Hidup Penakut Sangat,Jangan Mati Meraba-raba ” – Hj. Zakaria Abd. Rahman
Wednesday, November 28, 2007
Belajar Daripada Kepijakan Miqdad bin Amr
http://kaderisasi.pks.or.id/ -
Ia dikenal sebagai pelopor barisan berkuda dan ahli filsafat. Ketika membicarakan dirinya, para sahabat dan teman sejawatnya berkata, “Orang yang pertama memacu kudanya dalam perang sabil adallah Miqdad ibnul Aswad.”
Dan Miqdad ibnul Aswad yang mereka maksudkan itu adalah tokoh kita Miqdad bin ‘Amr ini. Di masa jahiliyah ia menyetujui dan membuat perjanjian untuk diambil oleh Al-Aswad ‘Abdi Yaghuts sebagai anak sehingga namanya berubah menjadi Miqdad ibnul Aswad. Tetapi setelah turunnya ayat mulia yang merangkaikan nama anak angkat dengan nama ayah angkatnya dan mengharuskan merangkaikannya dengan nama ayah kandungnya, maka namanya kembali dihubungkan dengan nama ayahnya yaitu ‘Amr bin Sa’ad.
Miqdad termasuk dalam rombongan orang-orang yang pertama masuk Islam, dan orang ketujuh yang menyatakan keislamannya secara terbuka dengan terus terang, dan menanggungkan penderitaan dari amarah murka dan kekejaman Quraisy yang dihadapinya dengan kejantanan para ksatria dan keperwiraan kaum Hawari!
Perjuangannya di medan Perang Badar tetap akan jadi tugu peringatan yang selalu semarak takkan pudar. Perjuangan yang mengantarkannya kepada suatu kedudukan puncak, yang dicita dan diangan-angankan oleh seseorang untuk menjadi miliknya.
Berkatalah Abdullah bin Masy’ud yakni seorang sahabat Rasulullah SAW, “Saya telah menyaksikan perjuangan Miqdad, sehingga saya lebih suka menjadi sahabatnya daripada segala isi bumi ini….”
Pada hari yang bermula dengan kesuraman itu, yakni ketika Quraisy datang dengan kekuatannya yang dahsyat, dengan semangat dan tekad yang bergelora, dengan kesombongan dan keangkuhan mereka, pada hari itu kaum Muslimin masih sedikit yang sebelumnya tak pernah mengalami peperangan untuk mempertahankan Islam, dan inilah peperangan pertama yang mereka terjuni.
Sementara Rasulullah menguji keimanan para pengikutnya dan meneliti persiapan mereka untuk menghadapi tentara musuh yang datang menyerang, baik pasukan pejalan kaki maupun angkatan berkudanya. Para sahabat dibawanya bermusyawarah; dan mereka mengetahui bahwa jika beliau meminta buah pikiran dan pendapat mereka, maka hal itu dimaksudnya secara bersungguh-sungguh. Artinya dari setiap mereka dimintanya pendirian dan pendapat yang sebenarnya, hingga bila ada di antara mereka yang berpendapat lain yang berbeda dengan pendapat umum, maka ia tak usah takut atau akan mendapat penyesalan.
Miqdad khawatir kalau ada di antara Kaum Muslimin yang terlalu berhati-hati terhadap perang. Dari itu sebelum ada yang angkat bicara, Miqdad ingin mendahului mereka, agar dengan kalimat-kalimat yang tegas dapat menyalakan perjuangan dan turut mengambil bagian dalam membentuk pendapat umum.
Tetapi sebelum ia menggerakan kedua bibirnya, Abu Bakar Shiddiq r.a. telah mulai bicara, dan baik sekali buah pembicaraannya itu, hingga hati Miqdad menjadi tenteram karenanya. Setelah itu Umar bin Khatthab r.a. menyusul bicara, dan buah pembicaraannya juga baik.
Maka tampillah Miqdad, katanya, “Ya Rasulullah, teruskanlah laksanakan apa yang dititahkan Allah, dan kami akan bersama anda….! Demi Allah kami tidak akan berkata seperti yang dikatakan Bani Israil kepada Musa,’Pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah, sedang kami akan duduk menunggu di sini. Tetapi kami akan mengatakan kepada anda, ‘Pergilah anda bersama Tuhan anda dan berperanglah, sementara kami ikut berjuang di sampig anda….!’ Demi yang telah mengutus anda membawa kebenaran! Seandainya anda membawa kami melalui lautan lumpur, kami akan berjuang bersama anda dengan tabah hingga mencapai tujuan, dan kami akan bertempur di sebelah kanan dan di sebelah kiri anda, di bagian depan dan di bagian belakang anda, sampai Allah memberi anda kemenangan….!”
Kata-katanya itu mengalir tak ubahnya bagai anak panah yang lepas dari busurnya. Dan wajah Rasulullah yang berseri-seri karenanya, sementara mulutnya komat-kamit mengucapkan do’a yang baik untuk Miqdad. Serta dari kata-kata tegas yang dilepasnya itu mengalirlah semangat kepahlawanan dalam kumpulan yang baik dari orang-orang beriman, bahkan dengan kekuatan dan ketegasannya, kata-kata itu pun menjadi contoh teladan bagi siapa yang ingin bicara, menjadi semboyan dalam perjuangan….!
Sungguh, kalimat-kalimat yang diucapkan Miqdad bin ‘Amr itu mencapai sasarannya di hati orang-orang Mu’min, hingga Sa’ad dan Mu’adz pemimpin kaum Anshar bangkit berdiri, katanya:
“Wahai Rasulullah, sungguh, kami telah beriman kepada anda dan membenarkan anda, dan kami saksikan bahwa apa yang anda bawa itu adalah benar…., serta untuk itu kami telah ikatkan janji dan padukan kesetiaan kami! Maka majulah wahai Rasulullah laksanakan apa yang anda kehendaki, dan kami akan selalu bersama anda….! Dan demi yang mengutus anda membawa kebenaran, sekiranya anda membawa kami menerjuni dan mengarungi lautan ini, akan kami terjuni dan arungi, tidak seorang pun di antara kami yang akan mundur untuk menghadapi musuh….! Sungguh, kami akan tabah dalam peperangan, teguh dalam menghadapi musuh, dan moga-moga Allah akan memperlihatkan kepada anda perbuatan kami yang berkenan di hati anda….! Nah, kerahkanlah kami dengan berkat dari Allah….!”
Maka hati Rasulullah pun penuhlah dengan kegembiraan, lalu sabdanya kepada sahabat-sahabatnya:“Berangkatlah dan besarkanlah hati kalian….!”
Dan kedua pasukan pun berhadapanlah….Anggota pasukan Kaum Muslimin yang berkuda ketika itu jumlahnya tidak lebih dari tiga orang, yaitu Miqdad bin ‘Amr, Martsad bin Abi Martsad dan Zubair bin Awwam; sementara pejuang-pejuang lainnya terdiri atas pasukan pejalan kaki atau pengendara-pengendara unta.
Ucapan Miqdad yang kita kemukakan tadi, tidak saja menggambarkan keperwiraannya semata, tetapi juga melukiskan logikanya yang tepat dan pemikiran yang dalam… Demikianlah sifat miqdad….
Ia adalah seoarang filosof dan ahli pikir. Hikmat dan filsafatnya tidak saja terkesan pada ucapan semata, tapi terutama pada prinsip-prinsip hidup yang kukuh dan perjalanan hidup yang teguh tulus dan lurus, sementara pengalaman-pengalamannya menjadi sumber bagi pemikiran dan menunjang bagi filsafat itu.
Pada suatu hari ia diangkat oleh Rasulullah SAW sebagai amir disuatu daerah. Tatakla ia kemabli dari tugasnya, Nabi bertanya, “Bagaimanakah pendapatmu menjadi amir?” maka denagan penuh kejujuran dijawabnya: “Anda telah menjadikan daku menganggap diri diatas semua manusia sedang mereka semua di bawahku… Demi yang telah mengutus anda membawa kebenaran, semenjak saat ini saya tak berkeinginan menjadi pemimpin sekalipun untuk dua orang untuk selama-lamanya…..!”
Seorang laki-laki yang tak hendak tertipu oleh dirinya, tak hendak terperdaya oleh kelemahannya….!
Dipegangnya jabatan sebagai amir, hingga dirinya diliputi oleh kemegahan dan puji-pujian. Kelemahan ini disadarinya hingga ia bersumpah akan menghindarinya dan meolak untuk menjadi amir lagi setelah pengalaman pahit itu. Kemudian ternyata bahwa ia menepati janji dan sumpahnya itu, hingga semenjak itu ia tak pernah menerima jabatan amir…!
Miqdad selalu mendendangkan hadits yang didenganrnya dari Rasulullah SAW: yakni, “Orang yang berbahagia, ialah orang yang dijauhkan dari fitnah…..!”
Oleh karena jabatan sebagai amir itu dianggapnya suatu kemegahan yang menimbulkan atau hampir menimbulkan fitnah bagi dirinya, maka syarat untuk mencapai kebahagiaan baginya, ialah menajuhinya.
Diantara madhar atau manifestasi filsafatnya ialah tidak tergesa-gesa dan sangat hati-hati menjatuhkan putusan atas seseorang. Dan ini juga dipelajarinya dari Rasulullah SAW yang telah menyampaikan kepada ummatnya: “Bahwa hati manusia lebih cepat isi periuk dikala menggelegak…”
Miqdad sering menangguhkan penilaian terakhir terhadap seseorang sampai dekat saat kemtian mereka. Tujuannya ialah agar orang yang akan dinilainya tidak beroleh atau mengalami hal yang baru lagi……perubahan atau hal baru apkah lagi setelah maut…?
Dalam percakapan yang disampaikan kepada kita oleh salah seorang sahabat dan teman sejawatnya seperti dibawah ini, filsafatnya itu menonjol sebagai suatu renungan yang amat dalam, katanya: “Pada suatu hari kami pergi duduk-duduk ke dekat miqdad. Tiba-tiba lewatlah seorang laki-laki, dan katanya keapda Miqdad: “Sungguh berbahagialah kedua mata ini yang telah melihat Rasulullah SAW! Demi Allah, andainya kami dapat melihat apa yang engkau lihat, dan menyksikan apa yang anda saksikan…!”
Miqdad pergi menghampirinya, katanya, “Apa yang mendoorng kalian unutk ingin menyaksikan peristiwa yang disembunyikan Allah dari penglihatan kalian, padahal kalian tidak tahu apa akibatanya bila sempat menyaksikannya?
Demi Allah, bukankah dimasa Rasulullah SAW banyak orang yang ditelungkupkan Allah mukanya keneraka jahanam…!
Kenapa kalian tidak mengucapkan puji keapda Allah yang menghindarkan kalian dari malapetaka seperti yang menimpa mereka itu, dan menjadikan kalian orang-orang yang beriman kepada Allah dan Nabi kalian!”
Suatu hikmah…! Dan hikmah yang bagaimana lagi…? Tidak seoarangpun yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya yang anda temuai, kecuali ia menginginkan dapat hidup dimasa Rasulullah dan beroleh kesemaptan untuk melihatnya!
Tetapi penglihatan Miqdad yang tajam dan dalam, dapat menembus barang ghaib yang tidak terjangkau dibalik cita-cita dan keinginan itu. Bukankah tidak mustahil orang yang menginginkan hidup pada masa-masa tersebut akan menjadi salah seorang penduduk neraka? Bukankah tidak mustahil ia akan jatuh kafir bersama orang-orang kafir lainnya…? Maka tidakkah ia lebih baik memuji Allah yang telah menghidupkannya dimasa-masa yang telah tercapainya kemantapan bagi Islam, hingga ia dapat menganutnya secara mudah dan bersih….?
Demikianlah pandangan Miqdad, memancarkan hikmah dan filsafat… dan seperti demikian pula pada setiap tindakan, pengalaman dan ucapannya, ia adalah seorang filosof dan pemikir ulung.
Pada suatu ketika ia keluar bersama rombongan tentara yang sewaktu-waktu dapat dikepung oleh musuh. Komandan mengeluarkan perintah agar tidak seorang pun mengembalakan hewan tunggangannya.
Tetapi salah seorang anggota pasukan tidak mengetahui larangan tersebut hingga melanggarnya; dan akibatnya ia menerima hukuman yang rupanya lebih besar daripada yang seharusnya, atau mungkin tidak usah sama sekali.
Miqdad lewat di depan hukuman tersebut yang sedang menangis berteriak-teriak. Ketika ditanyainya ia mengisahkan apa yang telah terjadi. Miqdad meraih tangan orang itu, dibawanya kehadapan amir atau komandan, lalu dibicarakan dengannya keadaan bawahannya itu, hingga akhirnya terungkaplah kesalahan dan kekeliruan amir itu. Maka kata Miqdad kepadanya, “Sekarang suruhlah ia membalas keterlanjuran anda dan berilah ia kesempatan untuk melakukan qishash!”
Sang amir tunduk dan bersedia…, hanya si terhukum berlapang dada dan memberinya maaf. Penciuman Miqdad mengenai gentingnya suasana, dan geagungan agama yang telah memberikan kepada mereka kebesaran ini, hingga katanya seakan-akan berdendang: “Biar saya mati, asal Islam tetap jaya…!
Hingga layaklah ia memperoleh kehormatan dari Rasulullah SAW menerima ucapan berikut, “Sungguh, Allah telah menyuruhku untuk mencintaimu, dan menyampaikan pesan-Nya padaku bahwa Ia mencintaimu.”
Ya Allah bangkitkanlah dari antara kami dan anak-anak cucu kami Miqdad-Miqdad pahlawan, pejuang dan pembela agama-Mu, amin.
Sumber: Karakteristik Perihidup Enam Puluh Shahabat Rasulullah, Khalid Muh. Khalid
Sumber daripada tarbiyahislam.wordpress.com
Bersabarlah, di sebalik kesabaran ada hikmahnya. Setiap hikmah adalah daripada Rabbul Jalil.
Tuesday, November 27, 2007
Hanya Cinta Menuju Rindu I
Bersabarlah, di sebalik kesabaran ada hikmahnya. Setiap hikmah adalah daripada Rabbul Jalil.
Monday, November 19, 2007
Persedian Perkahwinan
Pagi tadi baru teringant bunga telur tak beli lagi, sampin yang ditempah ala-ala Engku Imran belum siap lagi, baju Melayu ditempah belum juga siap seperti yang dijanjikan. Harap-harap ini bukan tradisi peniaga Melayu.
Ada kawan-kawan, sahabat karib bertanya, macam mana dengan persiapan kahwin?
Saya jawab, "Hampir siap, rumah sedang dicat, baju-baju pengantin tidak disewa tatapi tempah sendiri sebab tu lambat sikit".
Sekarang ini bermain dalam fikiran nak pakai tengkolok ke songkok hitam? nak pakai baju songket ke tak nak pakai, nak pakai songket kena sewa pulak, sedangkan baju pengantin dah ada empat persalinan semuanya reka sendiri. Pikir balik tak jadi sewa, malah rantai pun tak pakai entahlah rasanya bukan dari budaya Islam memakainya.
Begitulah proses jika nak uruskan majlis perjahwinan kita.
Bersabarlah, di sebalik kesabaran ada hikmahnya. Setiap hikmah adalah daripada Rabbul Jalil.
Lain Gelanggang Lain Permainannya
Apabila saya mengutarakan beberapa hukum hakam yang masih menjadi kabur, ada dikalangan mereka ini berasa tidak puas hati, namun tidak mengapa kita masih lagi diberi masa dan waktu untuk memulakan perbincangan.
Wallahua'lam.
Wednesday, November 14, 2007
Positif bila kita to be positif
Saya inigin berkongsi satu pengalaman yang mana mungkin rasanya setiapa orang sudah mengalami dan mempunyai pemahaman masing-masing. Apa kaitan tajuk ini dengan pengalaman hidup saya?
Hanya sedikit untuk dikongsikan bersama saudara sekalian. Untuk menjadi seorang yang positif dalam hidup, kita perlu mempunyai beberapa faktor untu kita berindak, berfikir, dan memahami secara positif. Berdasarkan kajian, pertamanya perlu banyak membaca bahan-bahan bacaan yang beroriantasikan positif maksudnya di sini jangan membaca bahan bacaan yang tidak mempunyai faedah seperti bahan bacaan lucah. Ini faktor yang perlu diberi perhatian.
Faktor yang ke dua ialah persekitaran. Jika seorang pelajar perlu mencari persekitaran yang boleh membentuk jiwa dan rohaninya kepada ketenangan supaya mudah belajar dan memahami sesuatu apa yang kita pelajari. Jika persekitaran tidak membantu seperti tidak ada ketenangan untuk belajar, contohnya belajar di tempat yang bising dan tidak sesuai dengan pelajar.
Faktor yang ke tiga, kawan mempunyai peranan penting dalam memposotifkan kita. Kawan juga akan membaiki kefahaman kita terhadap sesuatu isu. Kawan juga perlu untuk menegur jika kesalahan apa yang kita lakukan. Ini pengalaman yang saya dapati di UiTM Kelantan bertemu dengan kawan -kawan yang sentiasa proaktif dan bos-bos yang sentiasa memberi galakan dan peluang untuk mencuba. Inilah faktor yang boleh mengekalkan saya di UiTM Kelantan ini.
Oleh itu kita perlu bijak untuk mencari kawan yang sesuai dengan diri dan kehendak kita. Jangan mencari kawan yang boleh menjerumuskan kita ke arah lembah kerosakan. Ini perlu dielakkan.
Wallahua'lam.
Lambat ke Cepat?
Beginikah perasaan kita semasa menunngu saat hendak berkahwin? Bila bertemu kawan yang sudah berkahwin rasa ok plak. Biala memikirkan tantang diri sendiri lain macam plak rasanya.
Nafsu menulis blog pun dah makin terhapus. Macam mana nak buat ni.. pikir seorang diri.
Wednesday, November 7, 2007
Satu Penantian
Satu saat, satu minit, satu satu jam, satu hari akan ku nantikan saat indah ini, saat-saat yang dinantikan oleh semua insan di muka bumi ini. Saat ini adalah tarikh perkahwinan yang dilangsungkan lebih kurang 36 hari dari hari ini.
Rasa badan sejuk panas, pemikiran kadang kala sesak dengan trafik-trafik mengundang kelemahan akal. Namun akan ku tunggu jua saat ini. Walaupun sekarang ini hanyalah merenung masa, bertanya sendiri, bertanya kawan, dan semua yang hampir dengan diri ini.
Beginikah sikap dan akal kita terjadi ketika saat dan waktunya hampir tiba? Aduh kepada siapa harus aku bertanya, kepada siapa aku harus bersoal jawab, kepada siapa harus aku menerima nasihat. Pening kepala.
Ya Allah Berkatilah Hamba Mu ini,
Wednesday, September 26, 2007
Letih sangat
Bermula dengan kelas Pengurusan Insitusi Keluarga selama dua jam bercakap, bergelak ketawa dan bergurau senda serta sedikit kemarahan kepada pelajar. Ini semua adalah ujian di dalam bulan Ramadhan ini. Selepas mengajar bersiap pulak untuk menghadiri majlis berbuka puasa, jika tidak hadir atau lewat tidak boleh kerana Timbalan Pengarah dan boleh mengcewakan para pelaja persatuan. Saya gagahkan diri juga untuk memenuhi jemputan tersebut dan memberi tazkitrah pendek.
Seterusnya majlis khatam al-Quran bermula dengan solat Isyak, Tarawikh, dan akhir sekali khatam al-Quran juga. Tekak ini bagaikan terluka sering sakit dan pedih-pedih. Namun gagahkan juga buat yan terbaik. Cukup meletihkan.
Apabila hati merasa letih dan malas teringat satu hadis yang ingin dihayati diamalkan, gunakanlah masa muda mu sebelum masa tua mu. Hadis yang telah memeberi kesan dan merupakan motvasi terbaik untuk diri saya.
Tidak lupa juga petang ini majlis pra graduan di Hotel Perdana, terlibat juga sebagai ajk jemputan, harap segala amal perbuatan diterima oleh Allah s..w.t.
"Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat berdoa ke atas orang yang bersahur"
Semoga kita tergolong daripada golongan ini. Ameen.
Thursday, September 20, 2007
Ramadhan 1428H
Shah Alam, Puncak Perdana
Saya ditugaskan mengiringi para pelajar dalam lawatan yang mengambil masa selama tiga hari dua malam. Kami menginap di UiTM Puncak Perdana Shah Alam tempat lama Saya bertugas dulu. Segala kenangan datang kembali setelah bertemu dengan jiran-jiran yang sangat mengambil berat terhadap diri hamba ini. Tak mengapa, mungkin ini satu ujian yang pasti aku jalani, seperti mana aku kenali mereka pada awal perkenalan dahulu.
Pada masa yang sama, satu perkara telah menimpa keluarga En. Zaidi, di mana keretanya remuk dihempap pokok-pokok yang tumbang akibat daipada ribut yang melanda pada hari Jumaat. Tempat kejadian ialah di perkarang tempat letak kereta kawasan arkib UiTM Shah Alam. Alhamdulillah Puan Zulfa selamat.
Puncak Perdana, dalam kenangan...pahit dan manis dalam ingatan.
Sunday, August 26, 2007
Hari Ini Dan Semalam
Entah mengapa dan bagaimana saya sendiri pun masih tidak memahami mengapa hari ini kita masih tidak menyedari bahawa umur yang bertambah sepatutnya mematangkan kita (nasihat untuk diri sendiri), namun apa yang terjadi sebaliknya.
Pada awal belasan tahun boleh beramal dan membaca dengan banyak tetapi ketika ini apa yang terjadi sebaliknya, ini adalah ujian yang telah dikenakan kepada saya, dahulu lain sekarang pun lain.
- Dahulu banyak baca buku tetapi hari ini seminggu satu buku pun susah.
- Dahulu selalu bangun tahajud tetapi hari ini bangun sehari dalam sebulan pun susah.
- Dahulu membaca al-Quran setiap masa tetapi hari ini beberapa hari dalam seminggu mesti tertinggal.
- Dahulu selalu menghadiri kelas pengajian agama tetapi hari ini kelas agama pun cari tak berjumpa.
- Dahulu solat jemaah tak pernah tertinggal tatapi hari ini sehari boleh kot dapat tiga kali solat jemaah.
- Dahulu banyak berzikir tetapi hari ini tasbih pun entah ke mana.
Ini adalah amalan yang telah dilakukan semasa zaman belasan tahun, saya merasakan perkara ini terjadi kerana ketika mempunyai kelapangan masa yang telah diberikan oleh Allah s.w.t. pada masa dahulu telah ditaik balik kerana saya merasakan tidak pernah mensyukuri itu adalah nikmat yang Allah berikan iaitu nikmat kelapangan masa.
Sampai bila perkara harus teus berlaku dalam hidup ini. Ya Allah ampuni setiap dosa yang hamba-Mu telah lakukan dan akan datang.
Friday, August 24, 2007
Forum Perdana Hal Ehwal Islam
Ahli panel ialah Pegawai tentera, Ustazah Syarifah Hayati yang lain tu tak kenal nama apa, tapi yang pastinya kesemua panel tu dah selalu keluar tv, saya tak dengar pun forum tu sebab ada dalam bas sebab hujan lebat.
Pagi ni pun selesema..
Damai Resort
Pada 16 hingga 18 Ogos saya diminta untuk jadi penceramah dan faci kepada pelajar "Hight Achievers" iaitu pelajar dari UiTM Kelantan, alhamdulillah ini merupakan pertama kali menjadi penceramah dan memberi ceramah kepada pelajar. Apa yang saya dapat lihat, program sebegini harus diteruskan pada setiap Semester kerna boelh memberi inpu yang besar kepada generasi yang akan datang bahawa kepentingan ilmu ini bukan sekadar ilmu mengenai kegunaan diri sendiri tetapi perlu juga ilmu yang boleh menangkis segala godaan.
Wallahua'lm.
Thursday, August 9, 2007
What Is Tuesday
Setelah mesyuarat berhenti sebentar dan berjumpa dengan para pelajar untuk mengeurskan program siswa dan siswi di sini. BAru saya tahu di sini dalam pekerjaan sebenar.
Sibuk sampai blog pun tak sempat nak edit ohh....
Multaqa Ulama'
Pengisian programnya ialah perbentangan kertas kerja daripada tiga orang tokoh ulama' Kelantan iaitu Dato' Timbalan Mufti pembentang kertas kerja yang pertama, pembentang kertas kerja kedua ialah Prof Dr Abdul Syukur Hayyie dan yang terakhir ialah Prof Dato' Dr Mahmood Zuhdi. Kesemuanya membentagkan kertas kerja dengan baik tetapi Dato' Timbalan Mufti tidak mempunyai matlamat yang jelas dalam pembentangan tersebut.
Seterusnya, acara program diteruskan dengan acara perasmian dan penyampaian hadiah daripada Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi iaitu Perdana Menteri Malaysia. Inilah pengalaman kali pertama saya perolehi iaitu bertemu muka dengannya. Saya adalah yang dipertanggungjawabkan untuk meletakkan dan membawa hadiah kepadanya. Pengalaman juru kamera mengambil gambar yang "bertalu-talu" rasa macam diri ini dikenali tetapi tidak. Gambar Paklah yang banyak.
Di sini juga sayamengenali Pensyarah Bahasa Inggeris iaitu Kak Aini yang sangat fanatik dengan bahasa Arab, tetap jangan ingat beliau pensayarah bahasa Arab tetapi pensayarah bahasa Inggeris. Saya cukup kagum dengannya. Semangat untuk belajar bahasa arab itu sukar diertikan dengan kata-kata.
Namun ini adalah pengalaman saya yang pertama di Kelanatan merupakan pengalaman manis yang tidak mungkin saya akan lupai, insyaallah.
Wednesday, August 1, 2007
Banyak Menulis Bertambah Ilmu
Tuesday, July 24, 2007
Hari Ini Lebih Baik Dari Besok
Pertamanya kepada Ustaz Wadi kerana mendapat jawatan baru sebagai Tok Penggawa di Kuala Krai Kelantan.
Seterusnya kepada Tarmizi kerana mendapat tawaran perkerjaan di Poly Tech MARA sebagai lecturer di sana iaitu di Bangi.
Dan terakhir sekali kepada Saufi yang mendapat tawaran sebagai guru di MRSM Beseri. semuanya mendapat pekerjaan yang baik. Semalam sempat saya berkongsi pengalaman bersama -sama.
Semoga semua orang di sini mendapat kebahagian yang diingini.
Thursday, July 19, 2007
Hari Ini Dan Semalam
Semoga Allah memberi kekuatan untuk menulis artikel ini, semoga masyarakat Uitm Kelantang ini memahami secara jelas sejelasnya bahawa apakah yang diertikan sebagai bidaa'h.
Tuesday, July 17, 2007
Kuliah Maghrib
Audien yang pertama ini adalah dikalangan para siswi. Hari ini ada lagi kuliah maghrib tetapi audien kali ini adalah para siswa. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada saya untuk meneruskan agenda pencerahan ini.
Durian Oh Durian.....
Ketika dalam perjalanan pulang bersama Tok Janggut daripada Kota Bharu kami telah singgah di tepi jalan dan membeli lima biji durian pada masa yang sama Arif Syafarin sahabat di KIAS telah memberikan kami lagi dua biji durian ini menjadikan tujuh biji. Dalam perjalanan pulang kami terserempak dengan sekatan pagawai KASTAM Di Raja yang menjalankan tugas.
Setiap kenderaan yang menggunakan jalan highway Kota Bharu-Machang akan ditahan untuk soal siasat. Sampai giliran kami pegawai itu bertanya.
Aku: Assalamualaikum Tuan.
Pegawai Kastam: Waalaikumussalam. Encik ada apa dalam bonet kerete?
Aku: Ada durian. (dalam loghat utara dipanggil der'ian)
Pegawai Kastam: Apa Encik?
Aku: D-U-R-I-A-N.
Pgawai Kastam: Oh yeke, ingatkan apa tadi. Rupa-rupanya beliau tidak faham apa yang saya cakap sebab loghat saya terlalu tebal. hehe...nasibla aku dok kelantan ni..
Kesian Tok Janggut terpaksa menjadi juru bahasa aku kat Kota Bharu.
Tok Janggut
Apa yang hendak saya perkatakan pada entry kali ini adalah berkaiatan dengan seorang sahabat yang telah menziarahi saya pada hari Jumaat lalu iaitu saudara Khairi Yusof atau lebih dikenali di Darul Quran dengan panggilan Tok Janggut. Apakah signifikan nama samaran yang telah diberikan kepada beliau. Mungkin para pembaca bertanya adakah beliau seorang cucu cicik Tok Janggut pahlawan atau pejuang kemerdekaan Tanah Melayu. Pada persepsi mungkin tidak.
Sebenarnya nama samaran dipanggil kerana dikalangan para hafiz pada masa itu dan kini pun beliaulah yang mempunyai janggut paling pangjang seperti orangnya yang tinggi dan ronjong di daalam loghat utara.
Kami sudah lama tidak berjumpa dan banyak perkara telah diperbincangkan mengenai masa depan, pemikiran para hafiz, perubahan yang telah dilakukan terhadap diri sendiri, dan perkara-perkara yang berasangkut dengan nature orghe kelate sendiri.
Alhamdulillah sepangjang beliau berada di sini telah mengungkit kembali zaman belajar di Darul Quran sesi 2002-2005 cukup manis bila dikenang.
Semoga kalian berada dalam keadaan sihat sejahtera. Amin ya rabbal alamin.
Thursday, July 12, 2007
Bola..bola...
Malas nak komen sebab sudah tidak hendak ambil tahu. BUang masa saja. bubarkan skuan bola kita ni dan jangan lupa letak jawatan semua pegawai FAM. Sudahla masa yang diberikan.
Wednesday, July 11, 2007
Perjumpaan
Pada malam ini selepas maghrib satu perjumpaan dengan kelab Hadhari telah dijadualkan selepas maghrib.
Saya perlu bercakap dihadapan hampir 40 orang ahli, ini merupakan kali pertama memberi ucapan dihadapan audien seramai itu.
Semoga perjumpaan kali ini mendapat manfaat.
Tuesday, July 10, 2007
Adakah Menjadi Satu Kesalahan
Salahkah aku membacanya! kenapa perlu menghadkan tahap bacaan, perdulikan sikapnya terhadap diri sendiri. Semoga Allah mengampunkan dosa yang lalu dan yang akan datang.
Monday, July 9, 2007
Tugasan Pertama
Program ini telah dimanahkan kepada saya bagi merialisasikan hasrat para pelajar untuk menjalinkan kerjasama di antara para pelajar Uitm dan pelajar luar negara. Saya menerima tanggungjawab ini sebagai satu cabaran yang harus ditempuhi tanpa memikirkan keburukan yang lalu.
Saya berasa semakin selesa berada di sini kerana kerjasama yang ditunjukkan oleh rakan sekerja dan para pelajar berjalan denganlancar. Saya mengharapkan kerjasama ini terus berjalan dengan lancar dan dirahmati Allah.
"Jauh Perjalanan Banyak Pengalaman" "Selalu Berpindah Banyak Kenangan"
Sunday, July 8, 2007
Friday, July 6, 2007
Sebuah Pengembaraan
Saya menceritakan satu pengembaraan pada hari Jumaat sebelum saya berpindah ke Kelantan iaitu perjalanan menggunakan Tren KTM dari Batu 3 Shah Alam pada waktu petang selepas Asar. Perjalanan mengambil masa lebih kurang hampir dua jam dari Shah Alam ke Rawang dan tukar tren ke Rasa merupakan pengalaman pertama menaiki trem KTM ke Rasa. Dalam tren ini juga saya bertemu dengan seorang sahabat yang baru dikenli iaitu warga KKB.
Setelah sampai di stesen rasa saya telah dismabut oleh sahabat baik saya di selangor iaitu Ustaz Syukri Mat, beliau membawa saya bermalam di rumahnya. Di atas kesempatan ini saya telah mempelajari selok belok perniagaan yang beliau jalankan. Alhamdulillah semuanya telah mencapai persetujuan.
Pada besk hari saya telah dihantar ke Selayang dan berjumpa dengan Abg Zul sekarang ini masih menjadi imam di Masjid berhampiran rumahnya. Di situ juga saya berteu dengan kenalan lama iaitu Abu dan Ariff Sarawak.
setelah itu saya pergi ke rumah Bapa saudar di Mindev DTHO iaitu jalan Setiawangsa. alhamdulillah semuanya selamat sampai ke Shah Alam dengan teksi dari Batu 3.
Selesai sebuah pengembaraan pendek.
Thursday, July 5, 2007
Uitm Kelantan
Saya mendaftar diri pada 1 Julai 2007 di depan Encik Matnor Senik saya melaporkan diri pada jam 8 pagi. Pada kali ini, perpindahan ini ditemani oleh famili yang dirindui sepanjang hari lebih-lebih lagi kepada ibu saya. Memang besar harapan dan jasa kepada anak.
Tugas pertama lakukan di sini ialah menghantar jenazah pelajar sini ke Padang Rengas Perak. Satu kenangan yang tidak akan saya lupakan dalam sejarah pekerjaan saya di sini. Pengalaman yang cukup bermakna.
Monday, June 11, 2007
Sudah Selesai
Pada hari ini banyak perkara telah diselesaikan memandangkan hanya tinggal beberapa hari lagi akan berpindah ke Kelantan. Awal pagi telefon Imam Kelantan dan telah mencapai persetujuan akan berpindah pada hari Isnin dimulakan dengan penghantaran barang-barang berat.
Malam ini juga bersama kawan-kawan belajar memasak, menunya tomyam yang dimasak oleh Adi, dengan nama masakan tomyam ala jawa.
Amanah yang diberikan jangan ditangguhkan selesai dahulu hati tenang. Lebih-lebih lagi amanah daripada Allah s.w.t. Jalankan dengan sebaik mungkin.
Sunday, June 10, 2007
Apa Nak Di Kata
Bila Hati terasa akal merana,
Itulah kata-kata berdasarkan perbuatan yang melukakan hati seseorang..
Pss..diner unimap. Silat Cekak Malaysia
Siapa lah aku untuk mengerti semua ini.
Viva
Konvokesyen atau Wisuda dalam bahasa Indonesianya merupakan satu pesta yang meraikan para pelajar yang berjaya. Wisuda akan diadakan pada 30 Jun ini, tetapi saya tidak dapat menghadirkan diri kerana beberapa perkara yang tidak dapat dielakkan khususnya isu perpindahan ke Kelantan. Namun begitu semangat untuk menghabiskan pengajian sudah tersemat di dalam jiwa bahawa menuntuk ilmu bukan hanya untuk sekadar sijil tetapi lebih daripada itu iaitu terjalinnya sebuah persahabat di antara para pelajar.
Saya ucapkan jutaan terima kasih kepada para pensyarah di Darul Hikmah dan Bapak-bapak di Jambi kerana mengajar kami semua. Saya ucapkan kepada semua para pelajar Usuluddin Jambi iaitu Ustaz Sis, Ustaz, Imam Anuar, Ummi Zarina, Datin Azimah, Kak Saloma, Kak Makhzom, Kak Yati, Kak Rodziah, dan tidak lupa juga kepada Ir Rahman dan Ustaz Syukri. Perkenalan kita tidak hanya wujud di dalam kelas tetapi akan berterusan sehingga akhir hayat.
Tahniah kepada Para Siswazah!
Thursday, June 7, 2007
Pegawai baru bertugas
Bulan ini dan bulan lepas sudah banyak perkara berlaku dengan berita perpindahan imam Puncak Perdana. Insyaallah laksanakan tugas dengan penuh dedikasi.
Allahyarham Ridwan
Wan merupakan rakan atau senior di sekolah rendah. Beliau meninggal akibat daripada penyakit demam panas. Semoga Allah mengampun segala dosa hamba-hambanya. amin..
Wednesday, June 6, 2007
Sahabat sekampung
Allahyarham usianya berbeza dengan diriku ialah 3 tahun. Kami sekampung selalu panggilnya Wan Che' Din, bapanya juga meniggal pada tahun lepas. Semua kenangan muncul dengan tiba-tiba. Maafkan aku jika ada membuat kesilapan dengan mu, aku maafkan juga jika ada kesalahan terkasar bahasa ketika bergurau dengan mu.
Allahyarham merupakan seorang yang pendiam tetapi senang bergurau dengannya.
Doa semasa patah tulang
Kemalangan ini terjadi bersama sahabat baik iaitu Mohd Hafes atau lebih dikenali sebagai Mat Pek. Bagaiamana beliau mendapat nick name itu saya pun kurang pasti. Kemalangan itu terjadi pada jam 11 pagi ketika saya membonceng motosikal untuk menghantar Matpek balik umahnya setelah malam itu tidur di rumah. Banyak kenangan di hospital tersebut ini di antara kenangan yang ada.
Kemalangan terjadi apabila sebuah kereta berhenti di bahu jalan di hadapan Sek.Men.Keb. Syed Alwi, ketika itu saya tidak sempat melihat kereta tersebut kerana terpandang sesuatu di pondok bas (student sekolah). Akibat daripada kejadian itu saya telah dihantar ke hospital Besar Kangar tepat jam 12. Saya ingatkan diri cedera teruk tetapi masih tidak mendapat rawatan daripda nurse hampir dua jam saya terlantar di katil dan tidak mendapat rawatan seperti ubat tahan sakit kerana paha saya sudah patah, apabila tulang patah secara keseluruhan sebelah kaki kiri bengkak, besarnya lebih kurang kaki lembu.
Saya menahan sakit, lalu ada seorang doktor, memang saya mengenali beliau kerana pernah menjemput menhadiri ceramah di sekolah saya. Saya mengadu kepadanya bahawa kaki sakit sangat. Beliau bertanya ada tak nurse bagi ubat tahan sakit, kata saya tidak. Tak mengapalah kata saya kepada doktor.
Apa yang hendak saya konsikan di sini adalah tips-tips atau amalan ketika patah tulang, Doktor Jamnur yang telah merawat saya ketika itu telah memberi amalan tersebut kepada saya iaitu:
- Surah an-Nurr ayat 35.
- Surah Yassin ayat 77 dan 78.
Cara untuk beramal ialah hendaklah dibaca selepas solat lebih kurang 5 atau 7 kali. Mudahkan, kerana masa sakit mempunyai masa yang cukup banyak. Amalan ini bertujuan adalah untuk mempercepatkan pertumbuhan tulang baru yang akan tumbuh sebagai penyambung semula tulang yang patah.
Alhamdulillah, dua pembedahan berjaya dilakukan iaitu yang pertama untuk menebuk lubang di tulang kering dan yang kedua untuk memasukkan besi di dalam tulang paha. Besi itu masih ada sehingga hari ini. Berkat doa yang diamalkan saya boleh berjalan tanpa tongkat satu bulang lima belas hari dan masuk bulan yang ketiga saya sudah bermain bola di Darul Quran.
Tulisan ini adalah untuk rakan-rakan yang mengalami masalah yang sama.
Tuesday, June 5, 2007
Ketenangan Hati Muncul Kembali
Ketika zaman sekolah rendah selalu merayau-rayau dengan kawan dengan gerek, namun pada hari ini basikal tersebut telah jadi besi buruk. Sedih kerana tidak sempat dibaiki untuk menjadi kenangan. Berbasikal ke kawasan perkuburan di raja Kedah iaitu al-Marhum Kayang bermain aci sembunyi bersama Azizul, Li (dua sepupu), Acik, Sabri, dan Pakya itulah kawan satu sekolah. Pada hari ini mereka bekerja sudah jarang berjumpa. Pakya bekerja sebagai seorang Polis, Acik juga seorang Polis, Sabri masih still di kampung, Li juga kerja di kampung dan sama juga dengan Azizul. Perbezaan mereka dengan saya adalah mereka sudah berkahwin dan sibuk dengan keluarga sendiri.
Hanya tinggal dua yang masih belum berkahwin aku dan Azizul. Meriah betul kenduri. Teringat diri sendiri bilakah hendak menamatkan zaman bujang. Apa yang terjadi dengan persahabatan ini merupakan satu kumpulan yang sentiasa dihukum oleh guru di sekolah. Ada saja yang tidak kena dengan kami. Entah rasa dalam diri guru berat sebelah dengan bacth kami. Namun begitulah adat dunia seperti roda yang berpusing.
Guru-guru sentiasa diingati tanpa guru siapalah kami, walaupun kenakalan kami menyabakan guru Liza menangis pada hari pertama beliau mengajar subjek Matematik, namun kami tetap menyayangi beliau. Maafkan kami guru-guru Sekolah Rendah Kebangsaan Titi Tok Bandar.
Ku titipkan tulisan ini kepada guru-guru di SKTTB semoga redhalah ilmu yang diberi kepada kami. Kepada Cikgu Fauziah (BI), Cikgu Azizan (BI & Mate), Cikgu Buni (Mak), Cikgu Liza (Mate), dan guru-guru yang tidak disebut di sini tetap kami ingat jasa kamu semua.
Friday, June 1, 2007
Qiyamullail satu kenangan
Qiyamullail adalah satu ibadah yang memerlukan pelbagai kekuatan untuk dilaksanakannya, apa yang saya hendak katakan bukan untuk memeperjelaskan apakah yang dikatakan Qiyamullail, tetapi lebih daripada perasaan diri sendiri.
Malam tadi ada seorang urusetia Perkampungan Ilmu yang berkampung di Kolej Puncak Perdana selama satu minggu ia melibatkan peserta daripada Sekolah Seksyen 18 Shah Alam. Pagi tadi seorang urusetianya Saudara Syahrin telah meminta membantu dalam program ini untuk menjadi Imam pada program Qiyamullail. Saya tanpa berfikir panjang terus menerima walaupun jemputan datang dari mulut sahaja. Alhamdulillah Qiyamullail bermula jam 5 pagi dan disudahi selepas Subuh dengan bacaan mathurat.
Program ini Qiyamullail banyak meninggalkan kesan kepada cara hidup saya sebelum ini iaitu pada zaman sekolah menengah, boleh dikatakan setiap minggu ada saja program yang diaturkan untuk para pelajar sekolah, orang dewasa, ibu bapa pelajar, kakitangan kerajaan dan para exco negeri. Namun itu sudah jadi kenangan.Semasa mengimamkan solat pada malam tadi, semasa berzikir teringat zaman sekolah dulu tidak sama dengan saya hari ini.
Niat di hati untuk mengembalikan kembali semangat dahulu tetapi sudah dikejar bebrapa tahun masih tidak sampai.Qiyamullail ini sering dibawa oleh Ustaz Mohd Noor, selalu menghubungi saya untuk menjadi imam, ustaz inilah yang banyak memberi tunjuk ajar kepada saya dalam menjalankan program. Semoga Allah memberi Rahmat kepadanya.
Setelah sekian lama, kenangan lama muncul kembali, rakan-rakan sekolah, kelas lima Muslim seperti Mat Pet, Ali, Li Kuid, Paktam, dan ramai lagi banyak membantu dalam menjayakan program di sekolah. Semoga persahabatan kita terus diberi kekuatan untuk terus berhubung. Warga SMAI 2001.
Thursday, May 31, 2007
Kenduri
Bagaimana mereka merasai alam perkahwinan.
Keletihan
Wednesday, May 30, 2007
Surau
Muhasabah jalan terbaik motivasi diri
- Baca Yassin setiap pagi, saya tidak meninggalkannya tetapi selalu sahaja terlupa kerana sikap suka menangguhnya.
- Bacaan mathurat tidak konsisten, adakalanya baca pagi petang tidak membaca,adakalnya terlupa terus pada hari tertentu.
- Bacaan Surah Kahfi juga tidak konsisten setiap minggu ada saja Kahfi di qadhakkan. Bacaan kahfi tidak pernah saya tinggal semenjak belajar di Darul Quran, sebab itu saya mempastikan track record harus dijaga.
- Mengulang al-Quran ini adalah perkara paling berat dari segala ujian. Dahulu boleh khatam satu bulan dua kali, selepas itu berkurang sebulan sekali. sekarang ini empat bulan belum tentu khatam lagi. Aduh ujian paling berat. Al-Quran akan meninggalkan kita jika kita meninggalkannya.
Selain itu dulu boleh menghabiskan membaca buku seminggu dua atau tiga buah buku tetapi ketika ini sebulan belum tentu. Banyak perkara telah terjadi. Kenapa jadi begini, saya harus bangun kembali mulai hari ini.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Pemberi Rahmat. Terimalah taubat hamba-Mu ini Ya Allah, Berilah Rahmat yang telah Engkau berikan dahulu kepada hamba-Mu ini. Rahmat berupa kelapangan masa untuk beribadat kepada Mu. Amin..
Tuesday, May 29, 2007
Sudah Kawin
Monday, May 28, 2007
Ujian Komprehensif
Happy Birthday Mak
- Balik kampung pada 22 mei pada hari lahir mak saya untuk membuat urusan pembelian kereta untuk dihadiahkan kepada ibu kerana telah lama menggunakan kereta charade.
- Urusan seterusnya daftar mengundi kerana pada pandangan saya pilihanraya akan dilangsungkan tidak lama lagi.
- Laptop tiada diberi kepada adik.
Setelah semua urusan selesai seperti biasa blik kampung saya di Kerpan, Sanglang Kedah. Cukup menyeronokkan kerana pada musim sekarang adalah musim menangkap Udang besar hampir dengan kolam umah Wan Safar. Udang segar boleh dapat pada harga RM 8 1 kg. Makanan kegemaran saya. Wan dan Tok sudah tahu bila saya balik kampung pasti mereka akan membeli dan membuat lauk kegemaran saya itu.
Cubalah datang ke kampung saya.
Monday, May 21, 2007
Manchester United
Saya merupakan peminat setia United dari umur 5 tahun lagi ketika di bangku pra sekolah dari era Bran Robson hingga Ronaldo. Sungguh setia saya dengan kelab Inggeris ini. Jatuh bangun kelab ini saya ikuti daripda pemain yang paling diminati pada masa zaman persekolahan iaitu Eric Cantona yang lebih dikenali sebagai "King Eric' seterusnya jersey no tujuh menjadi milik kapten England David Beckham Sehingga sekarang no tujuh millik pemain muda berbakat Ronaldo. Saya tetap mengkagumi United.
Walaupun United tewas pada final piala FA dengan menyerahkan trofi kejuaraan kepadaa Chealse namun United tetap menawan dengan gaya permainan yang menakjubkan walaupun para pemainnya nampak keletihan. Apa pun United telah melakukan yang terbaik. Akan tetapi kenapa United kalah pada malam tu? kerana ingin menyimpan tenaga bagi mengunjungi Malaysia. Hendak menentang Malaysia bukan mudah seperti disangka kerana kini dengan jersey barunya ala Harimau Malaya tetapi serupa hari-hari mau.
Begitulah kisahnya peminat fanatik United walau apa yang terjadi tetap diblekang. Tidak seperti kawan-kawan yang ku kenali di sini peminat Liverpool atau Chealse adalah peminat baru.
Thursday, May 17, 2007
Khalifah atau sampah
Pada suatu hari telah datang seorang lelaki ke pejabat seorang 'rakan' yang namanya Sang Arjuna. Apabila lelaki yang belagak macho dihadapan wanita tetapi telah dilarang oleh Sang Arjuna dengan dialog seperti di bawah:
Sang Arjuna dengan katanya: Wahai tuan hamba kenapa tidak faham lagi barang dalam ofis ni kalau rosak siapa nak tanggungjawab?
Lelaki: Eh Sang Arjuna, barang ini dipohon oleh pihak kerajaan langit, kenapa hamba tidak boleh menggunakannya?
Sang Arjuna: Yeke, setahu hamba barang ini sudah dipohon untuk kedua kalinya kerana Ketua kerajaan langit telah memulangkannya kepada Puteri Semua Kena. Hamba telah mengutus surat untuk kedua kalinya, nah ini suratnya. Sang Arjuna mengambil fail lalu menunjukkan bukti surat tersebut.
Lelaki: Dengan tergamamnya, eh yeke takpelah saya keluar dulu....keluar dengan fikiran bagaimana hendak kenekan balik Sang Arjuna.
Sang Arjuna: Berfikir sejenak, eh kasar ke layanan aku terhadap lelaki berlagak tahu tu? tak kot....Selepas sebulan lelaki Berlagak tahu tk tegur dengan Sang Arjuna...pelik? kene tegur pun marah ker? macam hebat sangat. Imam Malik pun mendengar teguran anak muridnya. So siapa Lelaki ini hendak dibandingkan dengan Imam Malik...Tajwid pun tak betul, nak taranum, pelik betul lelaki perasan hebat tu. Berfikir diri sendiri jer...eh cakap pelet plak.
Sudah sebulan masa berlalu, sampai berita yang mengejutkan Sang Arjuna telah buat kesalahan. Malah tak dihormati oleh rakyat jelata tidak sebab Sang Arjuna muda lagi tak kawin plak tu....alasan-alasan tu, nape yer.
Ntahle, apa jadi lepas tu.
Penat
Rasanya hari ini barangkali sudah memikirkan mengenai insan yang dekat dengan diri sendir. Sebab itu wuju perasaan kepenatan dalam minda dalam menangani masalah diri sendiri. Siapa yang patut disalahkan dalam hal ini? rasanya jawapan ada pada diri sendiri.
Biarlah kepenatan di dunia jangan penat di akhirat kelak.
Imam UiTM Kelantan
Seterusnya saya dikejutkan dengan kehadiran sahabat Imam iaitu Ustaz Nizam daripada UiTM Machang, Kelantan pada jam 12 tgh hari di ofis. Kebetulan beliau menghadiri satu kursus rakan sebaya di UiTM induk. Setelah bersembang, berjalan sekeliling Puncak Perdana, melihat rumah yang akan beliau tinggal nanti. Selepas itu, kami terus ke Meru untuk menjamu selera.
Beliau akan pulang ke UiTM Machang pada malam ini.
Berpindah ke Kelantan
Sudah selesai spekulasi saya di mana ingin dipindahkan. Pelbagai spekulasi wujud ada yang mengatakan saya akan dipindahkan ke Johor pada awal mula bertugas di UiTM Puncak Perdana ini, seterusnya ada khabar angin mengatakan akan dipindahkan ke Negeri Sembilan. Kedua-dua negeri ini terlalu jauh dari kampung halaman. Apabila mengambil kira kos perjalanan cukup mengerikan kerana saya tidak pernah ke sana.
Alhamdulillah, saya telah dipindahkan ke Kelantang iaitu di UiTM Machang. Kelantan adalah sebuah negeri yang sering dikunjungi semasa dari zaman sekolah rendah, sekolah menengah dan semasa menuntut di Darul Quran. Saya redha dengan perpindahan ini kerana jelas pilihan Allah adalah yang terbaik untuk hambanya.
Saya suka berjalan, merantau, dan sentiasa berfikir bagaimana ingin memperbanyakkan pengalaman. Segala persoalan telah terjawab iaitu dengan banyakkan perjalanan dengan pengembaraan.
Saya mempunyai tokoh yang saya sendiri kagum iaitu Ibnu Batutah, beliau sendiri telah memulakan pengembaraan seawal usia belasan tahun, ada pendapat mengatakan seawal usia 16 tahun. Beliau mengembara dari satu tempat ke satu tempat, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Ini menunjukkan pengalaman beliau sangat banyak.
Saya juga ingin bercita-cita seperti begitu. Kita juga semua ingin menjadi begitu travel ke seluruh dunia.